31 Desember 2014

Should i change my self just for you?



Setiap orang memiliki kisahnya masing-masing, senang, sedih, bahagia, kecewa, tiap-tiap dari kita pernah merasakannya. Tak ada satu pun orang di dunia ini yang memiliki kisah yang sama persis dengan orang lain, tiap kisah pasti memiliki keunikan dan kekhasan sendiri, baik kisah senang maupun kisah sedih. Begitu pula dengan kisahku dengan dirimu.

Ketika aku mengingatmu hanya rasa sakit yang kurasa. Jangankan untuk mengingat, terlintas dipikiranku saja sudah membuat dadaku serasa sesak dipenuhi rasa sakit dan kecewa yang sudah terpendam dan menjadi dasar hatiku selama ini. Entah mengapa, aku selalu meneteskan airmataku saat menyebut namamu. Kekecewaanku sudah terlanjur dalam kepadamu, hatiku sudah terlanjur sakit oleh dirimu, namun dirimu tetap saja tak memperdulikanku.
Tujuh tahun, sudah tujuh tahun aku mencintaimu dalam diam, tujuh tahun ku menunggumu dalam sepi, dan sudah tujuh tahun pula aku menantimu tiada henti. Masih kurangkah penantianku ini? apakah aku harus menunggumu dua tahun lagi? lima tahun lagi?sepuluh tahun lagi? atau selamanya?. Ah, sudahlah memang diriku tak pantas bersama denganmu, bahkan untuk menunggu dirimupun aku tak pantas.
Kau adalah orang pertama yang kucinta, hanya kau yang mampu membuat diriku jatuh cinta pada saat pertama jumpa dirimu di bangku sekolah. Entah apa yang kulihat dari dirimu yang mampu membuatku jatuh hati, namun yang ku tahu sejak saat itu aku tak pernah berhenti mengharapkanmu. Selalu, selalu dan selalu aku mengharapkanmu disetiap hari yang kujalani selama ini. Namun, pengharapanku yang begitu besar berbanding terbalik dengan apa yang kudapat selama ini.
Selama tujuh tahun aku selalu berusaha melakukan dan menjadi yang terbaik untukmu, namun itu saja tidak cukup membuat diriku menjadi pantas untuk dirimu. Hari demi hari kujalani dengan membawa harapan yang semakin menumpuk kepadamu. Bulan demi bulan kujalani dengan rasa sakit yang menjalar di dalam hatiku. Tahun demi tahun kujalani dengan penantian tiada henti yang berakhir pada kekecewaan yang kurasa atas dirimu dan menimbulkan kesadaran akan siapalah diriku dalam hidupmu.
Aku sangatlah bodoh, selama tujuh tahun ini aku tidak menyadarinya. Setelah tujuh tahun lamanya aku menunggu dirimu, baru sekarang aku menyadarinya. Kau hanyalah manusia biasa yang sama seperti manusia yang lainnya. Kau hanya menginginkan seseorang yang indah lah yang dapat bersama denganmu, menemani hidupmu, dan menjadi salah satu potongan kisah dalam hidupmu. Aku adalah seseorang yang teramat jauh dari kata indah, jadi sebanyak apapun aku berusaha untuk bersama denganmu itu akan sia-sia saja, tak berarti, karna memang aku bukanlah manusia yang indah yang kau harapkan hadir dalam hidupmu.
Haruskah ku merubah diriku agar menjadi indah untukmu dan kau akhirnya akan melihat diriku?. Atau haruskah aku pergi selamanya agar aku dapat melihatmu menangis untukku?. Apakah harus kulakukan itu semua hanya untukmu? hanya untuk orang yang tak pernah mau melihat betapa besarnya rasa cintaku ini padanya.

Bandung
2 Desember 2014 (23:15) ― 3 Desember 2014 (00:20) 
@NikeMeilanisari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar