Setiap
orang memiliki kisahnya masing-masing, senang, sedih, bahagia, kecewa,
tiap-tiap dari kita pernah merasakannya. Tak ada satu pun orang di dunia ini
yang memiliki kisah yang sama persis dengan orang lain, tiap kisah pasti
memiliki keunikan dan kekhasan sendiri, baik kisah senang maupun kisah sedih. Begitu
pula dengan kisahku dengan dirimu.
Ketika
aku mengingatmu hanya rasa sakit yang kurasa. Jangankan untuk mengingat,
terlintas dipikiranku saja sudah membuat dadaku serasa sesak dipenuhi rasa
sakit dan kecewa yang sudah terpendam dan menjadi dasar hatiku selama ini.
Entah mengapa, aku selalu meneteskan airmataku saat menyebut namamu.
Kekecewaanku sudah terlanjur dalam kepadamu, hatiku sudah terlanjur sakit oleh dirimu,
namun dirimu tetap saja tak memperdulikanku.
Tujuh
tahun, sudah tujuh tahun aku mencintaimu dalam diam, tujuh tahun ku menunggumu
dalam sepi, dan sudah tujuh tahun pula aku menantimu tiada henti. Masih
kurangkah penantianku ini? apakah aku harus menunggumu dua tahun lagi? lima
tahun lagi?sepuluh tahun lagi? atau selamanya?. Ah, sudahlah memang diriku tak
pantas bersama denganmu, bahkan untuk menunggu dirimupun aku tak pantas.
Kau
adalah orang pertama yang kucinta, hanya kau yang mampu membuat diriku jatuh
cinta pada saat pertama jumpa dirimu di bangku sekolah. Entah apa yang kulihat
dari dirimu yang mampu membuatku jatuh hati, namun yang ku tahu sejak saat itu
aku tak pernah berhenti mengharapkanmu. Selalu, selalu dan selalu aku
mengharapkanmu disetiap hari yang kujalani selama ini. Namun, pengharapanku
yang begitu besar berbanding terbalik dengan apa yang kudapat selama ini.
Selama
tujuh tahun aku selalu berusaha melakukan dan menjadi yang terbaik untukmu,
namun itu saja tidak cukup membuat diriku menjadi pantas untuk dirimu. Hari
demi hari kujalani dengan membawa harapan yang semakin menumpuk kepadamu. Bulan
demi bulan kujalani dengan rasa sakit yang menjalar di dalam hatiku. Tahun demi
tahun kujalani dengan penantian tiada henti yang berakhir pada kekecewaan yang
kurasa atas dirimu dan menimbulkan kesadaran akan siapalah diriku dalam
hidupmu.
Aku
sangatlah bodoh, selama tujuh tahun ini aku tidak menyadarinya. Setelah tujuh
tahun lamanya aku menunggu dirimu, baru sekarang aku menyadarinya. Kau hanyalah
manusia biasa yang sama seperti manusia yang lainnya. Kau hanya menginginkan seseorang
yang indah lah yang dapat bersama denganmu, menemani hidupmu, dan menjadi salah
satu potongan kisah dalam hidupmu. Aku adalah seseorang yang teramat jauh dari
kata indah, jadi sebanyak apapun aku berusaha untuk bersama denganmu itu akan
sia-sia saja, tak berarti, karna memang aku bukanlah manusia yang indah yang
kau harapkan hadir dalam hidupmu.
Haruskah
ku merubah diriku agar menjadi indah untukmu dan kau akhirnya akan melihat
diriku?. Atau haruskah aku pergi selamanya agar aku dapat melihatmu menangis
untukku?. Apakah harus kulakukan itu semua hanya untukmu? hanya untuk orang
yang tak pernah mau melihat betapa besarnya rasa cintaku ini padanya.
Bandung
2 Desember 2014
(23:15) ― 3 Desember 2014 (00:20)
@NikeMeilanisari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar