Begitu
cerah hari ini hingga dapat merubah pagi yang sejuk menjadi siang yang terik
akan panas mentari. Sepertinya hari ini mentari tampak gembira, dia tak
sungkan-sungkan untuk berpendar dan bersinar disertai siulannya yang berubah
menjadi angin besar yang seolah-olah sanggup meniup segala yang
dilewatinya. Gorden kamarku pun ikut
menari-nari mengikuti irama siulan sang mentari siang ini. Kain itu
membelai-belai kakiku seolah mengajakku untuk menari bersamanya mengikuti irama
angin. Kurebahkan tubuhku di kasur yang menghadap jendela, membuatku tak bisa
untuk tak memandang langit biru yang cerah siang ini. Langit terlihat
menyilaukan, namun aku tak dapat berpaling darinya.
Mengapa
langit yang begitu indah itu memancarkan cahaya yang menyilaukan? Seolah tak
ingin ada seorang manusia yang memandangnya berlama-lama. Mengapa langit yang
begitu indah itu sangat jauh dari jangkauan? Seolah tak ingin ada seorang
manusia yang dapat menggapainya. Mengapa langit yang begitu indah itu terlihat
kesepian? Padahal banyak orang yang senang memandang bahkan mengaguminya.
Kupandang
cincin yang tersemat indah di jari manisku, kilau intannya begitu menyilaukan. Kuangkat
tanganku dan mensejajarkan jariku dengan langit, keduanya sama-sama indah dan
menyilaukan. Aku sangat menyukainya, melihatnya ketika memancarkan kilaunya. Namun
aku tak dapat menikmatinya terlalu lama, karna kilau indahnya begitu
menyakitkan mata. Kuturunkan tanganku dan memandang intan permata di cincin,
mengapa hal indah seperti intan permata dan langit cerah tak dapat dinikmati
terlalu lama? Padahal akan terlukis senyum indah pada setiap orang yang
memandangnya, bukankah itu hal yang baik?
Entahlah,
banyak sekali hal yang tak kuketahui. Aku selalu berusaha mencari jawaban atas
ketidaktahuanku ini, namun sampai sekarang aku tidak dapat menemukannya. Kemana
lagi aku harus mencari jawaban atas ketidaktahuanku ini? Berapa lama lagi
hingga aku dapat menemukannya?. Entahlah, ku harap aku dapat segera
menemukannya.
Bandung
11 desember 2014
at 13:42 ― 15:05
@NikeMeilanisari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar