Pagi
datang kembali, membawa sinarnya yang menghangatkan, membawa udara yang
menyejukkan, dan membawa ingatanku akan dirimu. Sinar mentari terasa hangat
namun menyilaukan, sama seperti dirimu, yang
hangat ketika ku bersamamu namun begitu tinggi dan menyilaukan karna
pesonamu. Udara pagi terasa menyejukkan namun menyakitkan, sama seperti dirimu
yang ketika bersamamu ku merasakan kesejukan di hati namun rasa sakit ikut
menyertai kesejukan yang kurasa.
Pagi datang kembali dengan diriku yang masih menunggumu
dalam diam disini. Sinar mentari yang hangat tak mampu menghangatkan hatiku
yang dingin tanpa hadirmu. Udara pagi yang sejuk tak mampu menyejukkan hatiku
yang gersang tanpa senyummu untukku. Kicau burung yang indah tak mampu mengisi
ruang hatiku yang sepi tanpa sapa darimu.
Pagi
yang datang dengan indah ini tiba-tiba tertutup oleh awan kelabu, sinar mentari
pun tak lagi menghangatkan, udara yang menyejukkan berganti menakutkan, kicau
burung tak lagi terdengar dan berganti dengan suara gemuruh angin yang bersahutan.
Sama seperti kenyataan yang terjadi diantara aku dan kamu. Ketika ku merasakan
semua keindahan yang ada pada dirimu dan ikut merasakannya, kenyataan yang
menyakitkanpun ikut menyertai kebahagiaanku itu. Kenyataan bahwa diriku tak
akan pernah bisa memiliki dirimu, kenyataan bahwa diriku tak cukup pantas untuk
bersama denganmu, kenyataan bahwa dirimu tak akan pernah melihat besarnya
cintaku ini, dan kenyataan bahwa kau lebih memilih bahagia bersama dengan
dirinya dibanding dengan diriku yang tlah lama mencintai dan menanti dirimu
selama ini.
Bertahun-tahun,
pagi yang sama datang dan aku baru menyadarinya sekarang. Betapa bodohnya
diriku yang menyia-nyiakan tiap pagiku terlewat hanya untukmu. Aku sangat
menginginkanmu, namun kau tak pernah sedikitpun menginginkanku. Bukan salahmu
yang memang tak menginginkanku , tapi ini semua salahku, salahku yang tak
melihat bahwa dirimu tak menaruh perhatian lebih terhadapku, salahku yang tak
sadar akan kapasitas diriku ini yang sampai kapanpun tak akan pernah mampu
untuk memiliki dirimu.
Bandung
3
desember 2014 at 08:45 ― 09:24
@NikeMeilanisari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar